Kiat Membangun Brand Yang Kuat Ala Hermawan Kartajaya



Hermawan Kartajaya kembali membagi ide segar seputar dunia marketing.
Inspirasi dari suhu marketing modern Philip Kotler itu dibagikan kepada
peserta seminar MarkPlus di Surabaya

“Adakah perusahaan, yang ketika dia tutup dan produknya sudah tidak keluar,
konsumen akan sedih?” pancing Hermawan Kartajaya memancing antusiasme
peserta seminar.

Susah kan menyebutkan produk tersebut? Jika Anda menemukan jawaban atas
pancingan Hermawan tadi, pastilah produk tersebut memiliki brand (merek)
yang sangat kuat. Menciptakannya, tentu saja tidak cukup hanya dengan
beriklan. Baik itu di media cetak (printing ad), iklan luar ruang
(outdoor), maupun iklan-iklan model baru.

Hermawan yang juga founder dan President MarkPlus itu mengatakan untuk
membangun brand yang kuat perusahaan tidak boleh hanya mengandalkan iklan.
Perusahaan harus melakukan sesuatu yang mengena di benak konsumen, tidak
sekadar menjual tetapi memiliki implikasi jangka panjang.

Menurut Asian Marketing Guru itu, perusahaan yang memiliki reputasi bagus
tidak lagi memerlukan promosi, marketing, public relation, atau corporate
social responsibility (CSR) karena hal itu telah terjadi dengan sendirinya.

“Cara baru membangun brand adalah dengan membentuk bisnis yang dicintai
oleh karyawan perusahaan, masyarakat, dan investor,” ungkapnya.

Menurut Hermawan hal tersebut terkait reputasi. Bagi customer, reputasi
yang baik akan menentukan keputusan membeli. Bagi karyawan perusahaan, nama
baik akan memicu mereka untuk loyal dan berkomitmen. Reputasi juga bisa
mengundang investor untuk menanamkan modalnya. Selain itu, nama baik juga
akan menarik media untuk terus mengikuti perkembangan.

“Reputasi yang baik akan mendorong analis keuangan memberikan peringkat
yang tinggi,” ujarnya.

Beberapa brand yang mampu meraih itu semua adalah The Body Shop dan produk
Apple seperti IPod dan ITunes. The Body Shop, merek produk perawatan tubuh
itu dikenal sebagai produk yang ramah lingkungan sehingga bisa mengambil
simpati konsumen di seluruh dunia. Selain itu, Anita Roddick, pencipta
merek tersebut, dikenal sebagai aktivis lingkungan hidup dan bisnisnya juga
sangat concern terhadap perekonomian dunia ketiga.

Sedangkan produk-produk Apple dikenal memiliki reputasi tersendiri
dibanding produk elektronik sejenis. Bahkan saat ini, perusahaan yang
didirikan oleh Steve Jobs itu telah menjual jutaan keping produknya dan
menciptakan konsumen yang loyal.

Dalam membangun brand yang kuat, kata Hermawan, harus dimulai dengan
menyinergikan pikiran, hati, dan jiwa, yang lantas diimplikasikan kepada
model bisnis dengan menciptakan misi, visi, dan nilai. Misinya, perusahaan
bisa memberi manfaat kepada manusia dan lingkungan. Visinya, perusahaan
bisa menjadi yang terdepan dalam menciptakan inovasi untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Dan nilainya adalah menciptakan nilai keekonomian,
lingkungan yang sehat, dan mendukung perkembangan sosial.

Menurutnya, perusahaan perlu melakukan usaha-usaha untuk mempertahankan
diri bagi orang-orang yang mencintai perusahaan. “Akhirnya, perusahaan akan
mampu menciptakan brand-nya akan mempunyai brand integrity, brand identity,
dan brand image,” katanya.(alina mustaidah)

sumber : JawaPos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan pesan

Teman-teman seperjalanan